Saturday, October 6, 2012

Anak Krakatau - Perjalanan Dag Dig Dug...

Panorama dari Anak Krakatau, yang sebelah kanan adalah pulau Rakata yang dulu meletus tinggal setengahnya aja sekarang

Sudah sejak lama seorang kawan mengajak untuk plesir ke Anak Krakatau. Keliatannya cukup seru, walaupun Anak Krakatau bukan tipikal gunung tinggi yang menantang namun nama besar gunung Krakatau membuat rencana perjalanan kesana menjadi lebih menggoda, selain itu juga karena aktivitas vulkaniknya yang selalu rutin setiap tahun batuk - batuk terus. Akhirnya saya dan kawan - kawan memutuskan untuk ikut dalam trip ke Anak Krakatau yang diselenggarakan oleh Javas Tour, pesertanya kebanyakan dari Backpacker Indonesia berjumlah 80an orang, gilee.. Kayak mau tawuran aja.

Awalnya kita ragu untuk melakukan perjalanan kesana yang direncakan tanggal 15 September 2012, karena sekitar 2 minggu sebelumnya Anak Krakatau meletus dan beritanya cukup mengerikan di berbagai media massa. Kita jadi takut untuk kesana. Kalo - kalo malah meletus lagi. Namun karena ada jaminan dari pihak penyelenggara, dan juga jumlah pesertanya yang sampai 80an orang, kita jadi merasa aman... Pikiran kita simpel aja, kalo emang belum aman, pasti nggak bakal ada yang ikut sampai sebanyak ini haha..


Terminal penyeberangan Merak

Akhirnya berangkatlah kita hari Jumat, 14 September 2012 dari terminal Kp. Rambutan pukul 21.00. Naik bis menuju Merak sebagai meeting point kita. Ternyata rombongan saya yang paling akhir, jadi begitu datang kita langsung naik kapal ferry. Kapalnya masih baru, namanya Caitlyn. Karena masih baru jadi bagus banget dalamnya. Akhirnya kita sampai di Bakauheni menjelang subuh, langsung naik angkot yang udah dicarter menuju ke Dermaga Canti. Dari sini kita naik kapal motor bermuatan 30 orang menuju pulau Sebesi. Perjalanan menuju pulau Sebesi ternyata lama, sekitar 2-3 jam kayaknya. Setelah sampai di Sebesi, kita bongkar ransel dan ganti kostum untuk persiapan trekking ke Anak Krakatau dan sekaligus snorkling hahaha...

Sampai di Anak Krakatau
Karena trekking hanya 30 menitan dan medannya tidak terlalu ganas, jadi cukup pakai sendal gunung dan ransel kecil berisi minuman dan cemilan. Dari pulau Sebesi kita naik kapal menuju gunung Anak Krakatau. Sampai sana kita disambut bapak - bapak Polisi Hutan. Memberi pengarahan singkat dan ciaoooo kita mulai nanjak. Jarum jam menunjukkan pukul 11.00 siang, kita naik gunung siang - siang begini, panas sekali rasanya. Ditambah trek yang terbuka dengan medan berpasir tipikal summit attack gunung - gunung seperti Rinjani dan Semeru. Panasnya luar biasa. Saya lupa bawa topi, ingetnya kacamata aja biar gaya haha..

Awal pendakian

Ngehe...

Tidak sampai 30 menit kita sudah sampai di batas aman Anak Krakatau. Tidak boleh melangkah lebih jauh lagi karena bahaya. Disinipun kita sudah tidak betah berlama - lama karena bau belerangnya yang sangat tajam, sampai - sampai kita selalu terbatuk - batuk. Aneh banget.. jadi ya cuma foto - foto sebentar dan turun lagi.

Foto Keluarga di batas aman

Tadinya sih saya berpikir akan sampai puncak Anak Krakatau seperti di iklan Djarum Super haha.. Tapi yasudahlah ini juga sudah super sekali. Panoramanya kalo memandang kearah laut sungguh indah. seperti surga dunia. Ada gunung ada laut. Karena kepanasan diatas sini rasanya pengen langsung nyemplung aja. Turun dari Anak Krakatau kita makan siang dulu sambil leyeh - leyeh karena kepanasan. Rasanya badan ini meleleh, lumer, pengen makan es krim.

Perjalanan dilanjutkan dengan snorkling di Lagoo Cabe. Yap, setelah naik gunung, isinya hanya snorkling dan main pantai. Saya yang nggak bisa renang agak kuatir kalo tenggelam haha.. Bahkan nggak percaya dengan pelampung yang diberikan oleh awak kapal. Rasanya pelampung ini nggak kuat menahan beban tubuh saya hahahaha... Sampai di lokasi snorkling, yang lain langsung nyebur. Saya melakukan pengamatan dulu terhadap medan yang sungguh asing untuk saya ini. Walaupun ini adalah pengalaman snorkling saya yang kedua (yang pertama ke Bunaken), tapi tetep saja saya takut. Liat kebawah laut, hmmmm... cukup dalem. Tapi karena malu sama yang lain, yasudah lompat saja. Byurrr.. Dan syukur alhamdulillah pelampungnya kuat menahan beban saya. Habis itu putar putar sana sini liat terumbu karang dan ikan - ikan kecil. Karena nggak bisa renang, saya banyak nabrak orang - orang yang lain hahaha..

Selesai snorkling, kita pulang ke pulau Sebesi. Sambil menikmati indahnya matahari tenggelam di cakrawala. Romantis sekali. Sayang nggak ada cewek yang bisa diajak bermesraan.. hiks hiks..

Sunset super romatis

Esok harinya, kita snorkling lagi ke pulau apa namanya saya lupa yang dilanjut main pantai di Pulau Umang. Karena sebelumnya sudah snorkling lamaaaa, saya jadi capek mau snorkling lagi. Yasudah kongkow - kongkow di kapal sajalah. Lanjut ke pulau Umang, ini pulau bagus banget. Luasnya cuma sekitar 30 x 30 meter. Bisa diputerin jalan kaki. Pantainya pasir putih dan pasirnya itu bener - bener lembut. Ombak di pantai yang bukan menghadap ke laut lepas juga sangat tenang, seperti kolam. Bagus banget ini. Coba punya rumah disini.

Foto foto keluarga

Foto foto lagi

Kapal Pesiar kita
Hape tangguh

Habis itu kita balik ke pulau Sebesi, beres - beres dan ciaoo pulang ke kota, hehe...

NB: 2 minggu setelahnya kita dapet kabar buruk, kapal ferry Bahuga Jaya yang kita tumpangi dari Bakauheni ke Merak tabrakan dan tenggelam, wuidihhhh... kita emang banyak dapet sial, entah kebetulan atau tidak. Dompet saya ilang, trus 2 HP dan 1 kamera digital punya temen rusak kecemplung air, Haha, apa karena kita membawa pulang kerang - kerang yang di pulau Umang ya??? Saya sendiri tidak membawa pulang kerang karena prinsip saya kita berkunjung ke alam hanya untuk menikmati keindahannya dan berusaha sebisa mungkin untuk tidak mengubah komposisi alam apapun juga.

No comments:

Post a Comment